Alam bawah sadar manusia adalah sesuatu yang masih menjadi misteri saat ini ada banyak orang yang berusaha mengungkapkan rahasia-rahasia yang ada di sekitarnya dengan menggunakan pengetahuan dari alam bawah sadar manusia.
Yang menjadi masalah adalah bukan hal yang mudah untuk memaksimalkan potensi dari alam bawah sadar manusia ini. Beberapa orang menggunakan alam bawah sadar ini untuk membentuk kepribadian yang lebih positif dengan menggunakan teknik hipnotis.
Hipnotis sendiri sudah bukan lagi menjadi bagian dari mitos ataupun pengetahuan yang gaib. Teknik hipnotis sudah dibahas di dalam lingkungan sains. Namun ada satu hal yang masih menjadi rahasia besar dari alam bawah sadar kita yaitu mimpi. Mimpi dikatakan sebagai kondisi alam bawah sadar yang sangat besar.
Ada banyak orang yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi melalui mimpi mereka. Biasanya fenomena ini disebut sebagai dejavu. Walaupun tidak sering terjadi namun dejavu sendiri sudah menjadi sesuatu yang diketahui oleh umum sehingga ada banyak orang yang beranggapan bahwa mimpi bisa menjadi jalan untuk mengetahui kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
Jika dejavu adalah suatu kejadian yang harafiah terjadi di dalam mimpi maka ada banyak orang yang berusaha membuat tafsir mimpi dengan melihat kode-kode yang ada di dalam mimpi mereka. Mengenai penafsiran mimpi untuk mengetahui apa yang akan terjadi bukanlah sesuatu hal yang baru lagi.
Tafsir mimpi sudah berusia ribuan tahun. Hal ini bisa kita baca dari beberapa kisah diberbagai kitab keagamaan. Oleh karena ada banyak orang yang bisa membaca berbagai pertanda di dalam mimpi untuk menerjemahkan kejadian di masa yang akan datang, maka ada banyak orang yang berusaha untuk mengumpulkan tanda-tanda ini dan merangkum ke dalam buku tafsir mimpi.
Misalnya di jawa kita mengenal buku primbon jawa yang biasa digunakan oleh banyak orang untuk menafsirkan mimpi yang mereka alami. Tetapi tentu saja tidak semua mimpi adalah pertanda tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Sebagian besar mimpi hanyalah bunga-bunga tidur yang terbentuk dari kondisi psikologis orang tersebut.
Biasanya orang-orang yang sedang dalam keadaan mental tertekan akan cenderung mengalami mimpi buruk sedangkan mereka yang sedang merasa senang akan mengalami mimpi yang menyenangkan pula. Hal ini diakui oleh para psikolog yang sering melihat kasus di mana orang-orang yang mengalami masalah kejiwaan yang sama cenderung mengalami bentuk atau pola mimpi yang sama pula.
Jadi mimpi bisa ditafsirkan bukan sekedar untuk mengetahui masa depan tetapi juga untuk mengukur kondisi kejiwaan seseorang pada saat itu.